Rabu, 09 Oktober 2013

Pandangan mengenai sistem pendidikan di Indonesia


System pendidikan di Indonesia selalu menjadi sorotan media akan prestasi-prestasi yang diraih oleh bangsa Indonesia,namun beberapa tahun terakhir bangsa Indonesia mengalami kemerosotan yang amat drastis. Problematika remaja dan kenakalan remaja buming disebut-sebut sebagai factor utama yang menyebabkan mengapa system pendidikan di Indonesia mengalami kemerosotan yang sangat drastis. Hal ini merupakan kejanggalan yang harus dibenahi oleh pemerintah khususnya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa kenakalan remaja merupakan faktor yang menyebabkan system pendidikan di Indonesia yang tak kunjung mencapai titik maksimum standar pendidikan dunia,hal ini dilihat dari beberapa kasus yang melibatkan pelajar di Indonesia yang dijerat tindak pidana kriminalitas,ini merupakan pandangan yang harus dibenahi karna menurut admin penyebab dari merosotnya prestasi-prestasi anak bangsa ini bukan hanya dari kasus kenakalan remaja yang buming disebut-sebut dibeberapa media.
Menurut saya ada yang salah pada penerapan system pendidikan di Indonesia,khususnya pada penerapan teori dan konsep dasar pada sekolah-sekolah dasar,mengapa saya mengatakan demikian? Karna jika kita mengingat proses pembelajaran di sekolah dasar,guru-guru lebih menerapkan konsep dasar yang sangat enteng pada proses pembelajaran mereka,tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi beberapa tahun yang akan datang dari apa yang mereka terangkan pada peserta didik. Sebagai contoh : Pada saat menerangkan, guru lebih tertuju pada hasil yang kita dapat,dibandingkan dengan proses yang harus kita tempuh untuk mendapatkan hasil yang maksimal, contoh kecil pada pelajaran Ipa yaitu :”fotosintesis adalah proses tumbuhan memasak makanannya sendiri”. Nah inilah teori dan penerapan yang salah,karna sebagian siswa ini akan tertuju pada hasil dan tidak mempertimbangkan proses,bahkan teori seperti inilah yang akan mereka bawa sampai jenjang mengengah pertama dan menengah atas.
Tidak di pungkiri lagi bahwa pendidikan di Indonesia ini lebih mengutamakan hasil ketimbang proses yang harus mereka tuju, alhasil para siswa pun mengahalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil instan,dan proses menuju keberhasilan pun diabaikan. Dan ini merupakan kesalahan yang sangat vatal karna dengan konsep-konsep yang dianggap enteng inilah yang menyebabkan siswa malas belajar sehingga mutu pendidikan di Indonesia belum sebanding dengan Negara-negara lain.
Ini merupakan PR untuk dewan guru yang mana harus mengubah system teori instan dengan menerapkan system yang menganjarkan siswa untuk berusaha mendapatkannya dengan proses yang semestinya,dengan adanya  pembelajaran yang mengarahkan pada proses yang harus di tuju akan melatih peserta didik untuk belajar lebih dalam mengenai ilmu yang harus mereka enyam di bangku pendidikan. Peran guru dan orang tua pun tak sampai disitu saja,namun guru pun harus mampu menyampaikan materi mereka dengan menggunakan metode komunikasi efektif yang mudah dipahami oleh peseta didik, metode pengembangan diri juga dibutuhkan agar  siswa ini dapat mengetahui seberapa batas kemampuan mereka dalam menguasai pelajaran.
Guru pun harus bersikap tegas dalam menerapkan prinsip “jangan pernah puas dengan seberapa besar nilai yang anda peroleh,dan jangan pula puas dengan seberapa ilmu yang anda peroleh,karna ilmu semakin di pelajari maka akan sebanyak misteri yang harus dikupas. Dan ketika anda cepat puas dengan apa yang anda peroleh,maka anda belum mendapatkan ilmu yang sesungguhnya”. Teori seperti inilah yang harusnya diterapkan disekolah,bahwa kepuasan terhadap nilai itu bukanlah hal yang baik,karna ketika kita datang kesekolah hanya ingin mendapatkan nilai,maka kita akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai terbesar tanpa mempertimbangkan baik-buruk dari tindakan yang kita lakukan. Hal yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat datang kesekolah untuk menuntut ilmu, sehingga ilmu yang kita dapat  akan bermanfaat dan benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan setiap hari.
Setidaknya dengan kita mengubah metode pembelajaran tersebut dapat membuat mutu pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan meskipun tak secara signifikan. Dan PR kedua untuk dewan guru adalah senantiasa bersikap tegas dalam penyampaian materi,sehingga seorang siswa pun tak bisa bersantai dan hanya menghalalkan hasil instan saja. Serta memotivasi siswa agar lebih giat belajar sehingga dapat mencapai tujuan bangsa Indonesia yang tertera pada pembukaan UUD 1945 yakni :”mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.
Sementara kasus-kasus yang menyeret pelajar di Indonesia ini juga harus ditangani dengan bijak dimana peran orang tua,keluarga,guru dan masyarakat sangatlah penting,dimana kita tidak bisa menekan dan memojokkan mereka sebagai orang yang paling bersalah atau berdosa,hal yang harus kita lakukan adalah menasehati mereka bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah hal yang tidak terpuji,dan mengarahkan mereka untuk menjadi lebih baik,karna lebel yang kita berikan kepada seseorang bahwa dia adalah orang yang nakal secara tidak langsung akan mendoktrin mereka untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrim dari sebelumnya.
Jadi,hal yang menyebabkan pendidikan di Indonesia tidak mengalami kemajuan ialah bukan hanya dilihat dari kenakalan remaja yang menjadi tolak ukur,namun factor dari seorang guru dalam menyampaikan materi dan system pembelajaran juga berpengaruh penting dalam kualitas pendidikan. Inilah yang harus kita wujudkan bersama,dan membenahi segala aspek yang dianggap belum sempurna,sehingga pendidikan di Indonesia pun dapat menjadi lebih baik.

By Tutut mawardiani



0 komentar:

Posting Komentar